Penyebab dan Cara Mengatasi Bau Mulut


Rasa percaya diri seseorang dapat berkurang salah satunya karena bau mulut. Aroma kurang sedap yang keluar dari mulut ini di sebut halitosis yang dapat mengganggu dalam pergaulan sehari-hari dalam berinteraksi dalam masyarakat.

Biasanya bau mulut muncul karena disebabkan oleh gas yang diproduksi oleh bakteri. Gas ini terkumpul dalam rongga mulut di dalam gusi, gigi, atau lidah.

Menurut otolaryngologist, kebanyakan gas yang terdapat di dalam mulut mengandung unsur sulfur sehingga menyebabkan keluarnya aroma yang kurang sedap.

Cara mencegah dan mengatasi gangguan bau mulut ini bisa dilakukan dengan cara rajin sikat gigi dan membersihkan lidah dapat membantu mengurangi dan melenyapkan bakteri yang berkumpul di belakang lidah.

Jika sikat gigi secara rutin dan membersihkan lidah tidak juga menghilangkan bau mulut, berikut ini tips dan cara jitu melenyapkan bau mulut :

Ke Dokter Gigi

Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin dapat menjadi salah satu cara yang jitu dalam mengatasi bau nafas. Untuk diketahui bahwa beberapa tipe bakteri terdapat di gigi dan dapat menyebabkan timbulnya plak pada gigi.

Menghilangkan plak gigi harus dilakukan oleh tenaga profesional, yaitu dokter gigi. Mengapa plak gigi harus dihilangkan? Plak gigi tak hanya menyebabkan bau mulut, namun juga menjadi penyebab terjadinya gigi berlubang.

Halitosis ini bisa diakibatkan karena adanya lubang atau gigi yang sudah membusuk. Mengunjungi dokter gigi sangat penting untuk menghilangkan bau nafas tak sedap.

Infeksi Sinus

Munculnya bau dari dalam hidung. Hal ini bisa dikarenakan infeksi sinus atau adanya bakteri di dalam hidung. Penggunaan tetes hidung bergaram (saline nasal wash) bisa mengatasi persoalan ini. Namun jika masalah terus berlanjut, tak ada salahnya segera memeriksakan diri ke dokter THT.

Amandel

Amandel merupakan gumpalan jaringan getah bening yang ada di belakang tenggorokan. Jaringan ini tidak halus dan bulat layaknya bola. Bentuknya seperti semak penuh rongga, sehingga bakteri bisa berakumulasi.

Bila jumlah bakteri dan mikroba lainnya menumpuk bisa terbentuk batu amandel (tonsilloliths). Batu ini cukup bau dan berkontribusi pada timbulnya halitosis. Batu amandel bisa diambil dengan menggunakan sejenis alat yang disebut Waterpik.

Alat ini bekerja dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi ke amandel. Namun jika tonsil sudah cukup besar dan terus berakumulasi, maka batu perlu dihilangkan dengan operasi.

Pola Makan

Makanan seperti bawang bombay dan bawang putih bisa menyebabkan bau nafas. Namun bau yang muncul tidak hanya karena sisa makanan yang tertinggal di mulut.

Pada bawang putih misalnya, zat kimia dari makanan dibawa darah ke dalam sel dan dihembuskan melalui paru-paru. Hembusan ini menimbulkan aroma yang kurang sedap. Alhasil masalah bau nafas yang muncul ini bukan berasal mulut.

Pada kasus ini, tidak ada yang bisa dilakukan. Penderita harus menutupinya dengan pencuci mulut atau perment mint, dan menghindari makanan tertentu.

Demikian tulisan Penyebab dan Cara Mengatasi Bau Mulut. Semoga bermanfaat.@